ASA YANG TERTINGGAL

"Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Anda tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan anda sampai kamu melupakan kegagalan anda dan rasa sakit hati".(zenis'80)

Minggu, 28 Maret 2010

Ujian Nasional....kenapa takut ga lulus????


Bagi sebagian, mungkin sebagian besar siswa, ujian nasional adalah sebuah momok yang sangat menyeramkan. Banyak cara dilakukan guna mencapai tujuan utama, lulus ujian. Dari mulai dengan memperbanyak frekuensi belajar, hingga menempuh cara-cara yang sudah tidak dapat dibenarkan. Hal ini dikarenakan ketakutan yang menurut TS sudah "tidak berdasar", yaitu takut tidak lulus. Menurut TS, passing grade yang tinggi bukanlah menjadi alasan yang kuat untuk takut, apalagi panik. Beberapa hal berikut, mungkin bisa jadi saran bagi para siswa yang akan menghadapi UN:

* Proses belajar yang baik, adalah yang bersifat kontinyu. Dengan kata lain, jauh-jauh hari seharusnya siswa sudah menyadari bahwa "the judgement day" akan segera datang. Sehingga jauh-jauh hari siswa harus sudah mempersiapkan diri, caranya seperti apa? yaitu dengan belajar secara teratur, bukan dengan sistem kebut semalam (SKS). Karena, dengan sistem belajar yang kontinyu, memungkinkan siswa untuk terus merefresh pengetahuan yang telah didapat pada periode-periode sbelumnya.
* Ujian Nasional bukanlah sebuah indikator yang mutlak bagi kesuksesan seorang siswa. Masih banyak variabel lain yang mempengaruhi kesuksesan seseorang. Hasil ujian nasional juga bukan merupakan data yang mutlak representatif bagi keberhasilan proses belajar seorang siswa. Buktinya apa? banyak dari hasil ujian nasional yang tinggi, merupakan hasil dari nyontek, bahkan praktek perjokian. Atau yang masih agak keren, adalah hasil dari keberuntungan semata. Hal ini boleh diuji, mari kita coba secara acak kepada siswa yang lulus UN, kita suruh dia untuk menjelaskan bagaimana caranya kita mengetahui suatu larutan "x" bersifat asam atau basa tanpa menggunakan phmeter atau kertas lakmus. Saya yakin masih ada dari mereka yang tidak mampu menjelaskan dengan baik kepada kita.
* Tetap berpikir positif adalah kunci utama yang harus dipegang oleh siswa yang akan menghadapi ujian nasional. Tingginya "passing grade" seharusnya disikapi dengan bijaksana, baik oleh siswa, maupun orng tuanya. Menurut TS, tingginya "passing grade" justru membantu siswa untuk menghadapi masa depan. Dengan "passing grade" yang tinggi, berarti siswa dituntut untuk memiliki kemampuan dan kompetensi yang handal. Ingat, sekarang adalah era globalisasi yang benar-benar sudah gila. Persaingan pasar sudah sangat ketat, hal ini menuntut setiap individu yang terlibat untuk mempunyai skill dan kompetensi yang sangat tinggi. Tuh kan......


Jadi, kesimpulan dari TS, lulus atau tidak lulus UN, bukanlah alasan untuk panik. Berfikir positif, adalah hal paling utama yang harus dilakukan. Kalau anda atau anak anda tidak lulus, tidak perlu berkecil hati, sikapi dengan pikiran positif. Tanamkan dalam pikiran, bahwa saat ini anda atau anak anda belum memiliki cukup skill dan kompetensi untuk bersaing di jenjang berikutnya. Bersabar, inventarisir kendala/masalah/hambatan yang dialami selama periode belajar yang lalu. Temukan solusi dari masalah/kendala/hambatan yang dihadapi. Dan persiapkan dengan lebih matang untuk ujian periode berikutnya. Ingat, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Einstein aja sempat dikira autis lo. Galileo juga sempat disangka gila. Jadi....keep positive thinking...

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda